15 April 2009

Umar Bakri yang lain

Umar Bakri yang lain

Umar Bakri Umar Bakri
Pegawai negeri
Umar Bakri Umar Bakri
Empat puluh tahun mengabdi
Jadi guru jujur berbakti memang makan hati

Umar Bakri Umar Bakri
Banyak ciptakan menteri
Umar Bakri
Profesor dokter insinyurpun jadi
(Bikin otak orang seperti otak Habibie)
Tapi mengapa gaji guru Umar Bakri
Seperti dikebiri

Bakri Bakri
Kasihan amat loe jadi orang

***

Mungkin kita masih ingat dengan lirik lagu umar bakri yang di nyanyikan iwan falls beberapa tahun silam, dan siapa sangka kalau ternyata aku memutuskan untuk menjadi seorang umar bakri juga.. well aku dan umar bakri engga sepenuhnya sama sih, karena aku engga naik sepeda butut, belum mengabdi selama 40th (bahkan 4 bln aja blm), belum bisa 'nyetak menteri apalagi professor, tapi satu hal yang sama! gaji kami sama2 di kebiri (but that's not a big problem).. Kata kunci nya, aku dan umar bakri melakukan tugas yang sama yang kami sebut dengan "MENGAJAR"!

Mengajar, mungkin bagi sebagian orang adalah sebuah profesi yang mudah. Asal pinter bicara, asal rajin baca, asal cerdas, asal pinter nyusun materi, maka smua nya bisa di bilang beres deh, tapi bagiku.. mengajar tidak se-simple itu.
Esensi dari mengajar adalah bagaimana caranya membuat peserta didik mampu memahami- dan tdk hanya cukup dipahami, tapi semestinya sampai pada tahap mampu mengaplikasikan ilmu yang sudah di berikan.
Dan ini bukan pekerjaan mudah! Ditambah lagi, seorang umar bakri harus bisa menjaga fokus perhatian peserta didik untuk tetap terpusat padanya..

Well, terkadang godaan itu datang..
seperti bisikan orang-orang disekitar yang bilang: "kenapa sih engga kerja di bank aja? atau di perusahaan2 gitu? kan lebih gede gajinya...?" atau seperti ini: "liat deh anaknya tante 'anu' uda bisa beli mobil sendiri dengan uang gajinya, kamu kapan?"
atau ini contoh lainnya: "uda jarak rumah-tempat kerja nya jauh, gajinya kecil, kenapa mau sih? padahal kamu punya talenta lebih dari itu?" de-el-el
kadang kalo need of duniawi nya muncul, emank sempat goyah jg, dan mikir: "humm, bener jg kata mereka, kenapa hrs susah2 kalo ada yg mudah dan high salary, secara aku cewe normal yang gak bisa melawan kodratnya sebagai cewek yg suka shopping, nyalon, dan travelling" (syukurnya pikiran macam gini gak lama-lama munculnya.. hehe bisa berabe nih kalo sring2)
kalo uda muncul pikiran gitu biasanya, langsung 'mengasingkan diri' di tempat, yang aku sebut dengan "the savest place" dan mulai renungan singkat yang di kasi title: "winda, apa sih yang kamu cari?"
biasaya nih, kalo uda gni langsung jadi tenang lagi.. en nyadar! I really love my job! :)
Membuat aku ngerasa berarti bagi oranglain dan terutama diri sendiri,, membuat aku jadi ngerasa "penting" untuk ada dan lahir, membuat aku ngerasa, pekerjaaan ini bukan semata-mata pekerjaan, membuat aku ngerasa dibutuhkan, membuat aku ngerasa ada 'mereka' yang selalu menunggu kehadiranku dan bertanya tentang sesuatu yang belum 'mereka' ketahui..
Membuat aku ngerasa: "Iam the person"

Hasilnya mungkin memang belum terlihat sekarang...
Tapi suatu hari ketika 'mereka' bisa tersenyum dan dengan bangganya memegang sebuah predikat bernama "kesuksesan",
aku, sebagai umar bakri yang lain..akan tersenyum puas saat itu dan berkata:

"aku benar, saat mengatakan bahwa aku mencintai pekerjaan ini" :)

1 comment:

  1. hmmmm....
    nice job girl...
    mudah2 an umar bakrie yg satu ini akan selalu mencintai pekerjaan nya...

    ReplyDelete